Test

 Ini perjalananku kembali ke Purworejo.  Ada sedih harus berpisah jauh lagi dari orang tua. Tapi apa mau dikata. Untuk saat ini hanya bisa seperti ini.  Sekilas tentang apa yang terjadi di rumah ada beberapa hal yang ingin aku Sampaikan pertama semua rencana awal berlangsung bubar tanpa persiapan. Malam Minggu niatnya mau menemui seseorang apa daya ibu tidak mengijinkan. Kecewa pasti maafkan Arif ya Bu. Alasan ibu sangat masuk akal. Namun tetep saja rasanya aku menunjukkan sikap yg kekanak-kanakan. Ya bermain ketempat cewek malam-malam. Tentu ibu sangat khawatir akan hal-hal buruk yang mungkin bisa saja terjadi. Dengan penuh kekecewaan aku batalkan janji ketemuan di malam Minggu duh. Kecewa dia aku tahu. Maafkan aku ya.  Akhirnya kuberanikan diri menemuinya pagi harinya . Tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Surprise. Aku muncul tiba-tiba di depannya. Apa yang kamu rasakan nduk? Maaf ya ngga ngabari dlu kan kamu hari ini sibuk banyak agenda yang akan dikerjakan....

 Selamat pagi menjelang siang Hari ini mendung membayang Gerimis tipis sesekali menyelingi Hujan pertama di bulan Oktober menandakan musim penghujan akan segera dimulai. Menggantikan musim kemarau yang kering dan tandus. Aku hari ini pulang ke kampung. Menjenguk orang tua saudara tetangga. Selalu ada perasaan luar biasa perasaan rindu yang membuncah. Membayangkan bertemu dengan ibu yang sdh semakin tua. Saudara yang juga semakin dewasa keponakan-keponakan yang bertambah dewasa juga. Tetangga-tetangga yang penuh kekeluargaan. Perjalanan dimulai menunggu bis ekonomi jurusan Cilacap. Namun tidak ada yang beroperasi sekarang. Tinggal si Mulyo , bus jurusan Purwokerto. Iseng ngobrol sembari menanti hadirmu (bis ) maksud ku. Memperhatikan mereka ngobrol para calo bus dan pedagang asongan lebih tepatnya bercanda tentang kehidupan pesan- pesan uang tersirat dari perjumpaan singkat ini. Sang pengamen baru aku ketahui setelah aku naik bis menyampaikan yang intinya adalah. Kita (manusia) kada...